Pusat Rehabilitasi YAKKUM Gelar Peringatan World Clubfoot Day 2025 di Dua Provinsi: Jawa Timur dan Jawa Tengah
Dalam rangka memperingati World Clubfoot Day 2025, Pusat Rehabilitasi YAKKUM (PRYAKKUM) menyelenggarakan rangkaian kegiatan edukatif dan inspiratif bertajuk "Hope in Every Step", bekerja sama dengan dua Rumah Sakit mitra di dua provinsi, yakni Jawa Timur dan Jawa Tengah. Peringatan ini merupakan bagian dari kampanye global #RunFree2030, yang mengusung misi pemulihan anak dengan clubfoot/CTEV (kaki pengkor) secara menyeluruh dan inklusif.
Peringatan di Surabaya: “Hope in Every Step”
Kegiatan pertama dilaksanakan pada Minggu, 1 Juni 2025 di Orthopaedic Hall, RSOT Surabaya, hasil kolaborasi antara Pusat Rehabilitasi YAKKUM, Rumah Sakit Orthopedi dan Traumatologi Surabaya (RSOT Surabaya). Acara ini diikuti oleh 90 peserta, termasuk 25 anak dengan kondisi clubfoot, baik yang masih menjalani perawatan maupun yang telah pulih sepenuhnya.
Acara dibuka oleh dr. Gwendolin Mustika Dewi, MARS, Direktur RSOT Surabaya, yang menyampaikan kebanggaannya menjadi tuan rumah peringatan tahun ini. “Kami merasa terhormat bisa menjadi bagian dari kampanye kesadaran clubfoot yang sangat penting ini. Semoga kolaborasi yang baik antara PRYAKKUM dan RSOT Surabaya dapat terus berlanjut di masa mendatang,” ujarnya.
Perwakilan dari Dinas Kesehatan Kota Surabaya, dr. Reyner M. Sumbung, M.Kes, juga turut hadir. Dalam sambutannya, ia menyampaikan pengalaman pribadinya sebagai orang tua dari anak yang pernah mengalami clubfoot. “Perjuangan ini memang tidak mudah. Saya berpesan kepada Bapak dan Ibu di sini: jangan menyerah dalam berjuang demi masa depan anak-anak. Dukungan semakin banyak, dan itu harus menjadi motivasi kita bersama,” tegasnya.
Sesi edukasi utama disampaikan oleh dr. Luh Gede Djatu Anggitadewi, Sp.OT, Ia mengulas metode penanganan clubfoot tanpa operasi, terutama metode Ponseti, serta menjawab berbagai pertanyaan dari peserta.
“Dengan penanganan yang tepat sejak dini, anak-anak dengan clubfoot bisa tumbuh optimal. Harapan selalu ada di setiap langkah mereka,” kata dr. Anggita.
Ia juga menekankan bahwa meskipun metode Ponseti paling efektif pada anak usia di bawah dua tahun, masih bisa diterapkan pada anak hingga usia empat tahun asalkan dilakukan dengan disiplin dan kualitas penanganan yang memadai.
Peringatan di Purwokerto: Mengenang Ponseti, Merayakan Pemulihan
Rangkaian kegiatan World Clubfoot Day 2025 dilanjutkan di Joglo Rumah Sakit Orthopaedi Purwokerto (RSOP) pada Sabtu, 21 Juni 2025, bekerja sama dengan PRYAKKUM. Peringatan ini diikuti oleh 35 Peserta termasuk di dalamnya 7 anak dengan kondisi Clubfoot yang hadir dari berbagai Wilayah di Jawa Tengah.
Direktur RSOP, dr. Rosa Indiarto, M.M., dalam sambutannya menyampaikan bahwa peringatan ini juga merupakan bentuk penghormatan kepada dr. Ignacio Ponseti, pencetus metode Ponseti yang kini digunakan di seluruh dunia untuk penanganan clubfoot.
Sementara itu, dr. Istiani Danu, Manajer Pelayanan Medis RSOP, menegaskan komitmen RSOP untuk terus memperkuat kerja sama lintas lembaga dalam penanganan clubfoot, khususnya bersama PRYAKKUM.
Komitmen PRYAKKUM untuk Anak Clubfoot
Debby Pranungsari, Project Manager Program Penanganan Anak dengan Clubfoot PRYAKKUM, menyampaikan bahwa tema peringatan tahun ini adalah Access and Awareness, Clubfoot Care for Every Child: Timely, Effective, and Accessible, “PRYAKKUM berkomitmen mendukung pemulihan anak dengan clubfoot melalui metode Ponseti. Kami juga memberikan alat bantu sepatu koreksi (Foot Abduction Brace) secara gratis bagi yang membutuhkan. Harapannya ini akan meningkatkan kesadaran tentang kaki clubfoot dan memperluas akses terhadap perawatan yang tepat waktu, berkualitas tinggi dan efektif, untuk memastikan bahwa tidak ada anak yang tidak tertangani,” jelas Debby.
Hingga pertengahan tahun 2025, PRYAKKUM telah menjalin kerja sama dengan 7 rumah sakit mitra, termasuk Rumah Sakit Orthopaedi Purwokerto dan Rumah Sakit Orthopedi & Traumatologi Surabaya, serta telah membagikan sepatu koreksi gratis kepada 308 anak yang menjalani perawatan clubfoot.
Aksi Nyata dan Dukungan Inklusif
Selain sesi edukasi, peringatan World Clubfoot Day 2025 juga menghadirkan berbagai aktivitas interaktif seperti: Skrining kaki clubfoot, Sesi tanya jawab dengan tenaga medis, Sharing pengalaman antar orang tua, Permainan edukatif dan sensorik untuk anak-anak. Kegiatan ini tidak hanya menjadi bentuk peringatan, tetapi juga sebagai momentum memperkuat dukungan masyarakat dan tenaga medis untuk memperjuangkan masa depan anak-anak dengan clubfoot. “Dengan intervensi sejak dini dan dukungan berkelanjutan, setiap anak dengan kondisi clubfoot memiliki peluang untuk melangkah menuju masa depan yang sehat, percaya diri, dan penuh harapan,” pungkas Debby.
Dengan Peringatan World Clubfoot Day 2025 ini, kita bisa menyaksikan dampak nyata Program Penanganan Anak dengan Clubfoot melalui rangkaian permainan sederhana namun penuh makna, terlihat jelas betapa luar biasanya perkembangan kaki anak-anak dengan clubfoot. Ketika mereka melompat dengan ceria saat bermain engklek, tertawa sembari mengikuti gerak dan lagu, atau dengan penuh semangat mengikuti lomba jongkok, disana terpancar harapan yang dulu mungkin terasa jauh. Setiap langkah kecil mereka hari itu bukan sekadar bagian dari permainan, tapi simbol perjuangan, keberanian, dan cinta. Bagi orang tua, tenaga medis, dan siapa pun yang menyaksikan, momen tersebut menjadi bukti nyata bahwa keajaiban bisa tumbuh dari tekad, kesabaran, dan harapan yang tak pernah padam.
Penulis: Anditya Restu Aji