“Saya merasa senang karena semakin hari, anak saya semakin berkembang, mandiri dan mengalami kemajuan dalam berkomunikasi setelah bergabung di kelas belajar.”
- Tatit Widyaningsih, ibu dari murid dari Yohanes Nugroho
Program Pendidikan merupakan salah satu bentuk pemenuhan hak belajar bagi anak dengan disabilitas yang senantiasa diupayakan oleh Pusat Rehabilitasi YAKKUM.
Program Pendidikan di Pusat Rehabilitasi YAKKUM ini, yang didukung oleh Kinder Not Hilfe, utamanya ditujukan bagi anak dengan Cerebral Palsy sebagai wadah untuk mempersiapkan anak sebelum memasuki pendidikan umum.
Melalui program kelas belajar, kami membantu anak-anak dengan disabilitas, khususnya bagi mereka yang mengalami Cerebral Palsy agar siap memasuki pendidikan dasar, baik di sekolah umum maupun sekolah khusus. Adapun, tujuan dari progam ini adalah:
Demi menunjang keberhasilan program kelompok belajar tersebut, kami memiliki menyediakan fasilitas dalam bentuk:
Kami juga memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk belajar melalui berbagai kegiatan, yaitu pembelajaran di kelas, outing class, pendampingan individu, berenang, Small Group Conference, dan lain-lain. Dalam kelas belajar tersebut, kami selalu melibatkan peran orangtua dalam mendampingi anak-anak ketika belajar. Kami percaya bahwa peran orangtua memberikan kontribusi positif dalam perkembangan anak. Kami juga memberikan edukasi bagi orangtua sehingga mereka dapat memberikan pendampingan kepada anak mereka secara mandiri.
Program Pendidikan kami berpedoman pada Konvensi tentang Hak-Hak Penyandang Disabilitas (CRPD) United Nations, terutama pada Pasal 24 – Pendidikan yang menekankan bahwa “Penyandang disabilitas dapat mengakses pendidikan dasar dan menengah yang inklusif, berkualitas dan bebas biaya, setara dengan yang lain di lingkungan tempat mereka tinggal.”
Melalui kelompok belajar ini, anak-anak dengan disabilitas, khususnya Cerebral Palsy mendapatkan kesempatan untuk meningkatkan kemandirian dan mempersiapkan diri sebelum memasuki pendidikan umum.
Setiap tahun, kami mampu menampung maksimal 20 siswa/i dalam Program Pendidikan kami. Selama tahun 2017, kami mendidik 18 siswa/i – 17 anak dengan Cerebral Palsy dan 1 anak dengan disabilitas pendengaran.
Kontak kami bila Anda adalah orang tua anak dengan disabilitas (usia 5-10 tahun), khususnya Cerebral Palsy, yang ingin memberikan pendidikan dasar bagi anak Anda.
Kontak kami melalui:
Telepon: (0274) 895386
Email: support@pryakkum.org
Instagram: @pryakkum
Facebook: Pusat Rehabilitasi YAKKUM
Didukung oleh:
Berdasarkan data Riskesdas tahun 2013 dan 2018, Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki jumlah permasalahan gangguan jiwa tertinggi secara berturut-turut. Tingginya data tersebut membuktikan tingkat kesadaran masyarakat berada pada kondisi yang baik. Hal tersebut termasuk pada integrasi dan proses pendataan. Disisi lain, situasi ini membuktikan bahwa pendataan yang dilakukan Pemerintah setempat cukup konsisten. Kabupaten Kulon Progo berturut-turut menempati urutan pertama dalam kasus jumlah orang yang mengalami gangguan jiwa.
Di dalam rumahnya yang sederhana, seorang pria sedang fokus menggoreskan kuas dengan cat air di atas kanvas. Ia adalah Mas Haryata, seorang pria paruh baya yang hidup dengan disabilitas psikososial. Sehari-harinya ia beraktivitas membuat keranjang dari anyaman bambu. Lalu dijual di pasar. Ia suka melukis karena katanya dengan melukis atau menggambar, mampu menghilangkan kejenuhan dari melakukan hal yang itu-itu saja.
Kelompok Swabantu Luhur Jiwo didirikan tahun 2017 sebagai salah satu bagian utama dari pelaksana program kesehatan jiwa berbasis masyarakat (CEPLERY) yang diinisiasi oleh Pusat Rehabilitasi YAKKUM. Kelompok Swabantu Luhur Jiwo berlokasi di Kalurahan Sidoluhur, Kapanewon Godean. Kelompok ini beranggotakan 51 orang yang terdiri dari 31 ODDP, 12 pendamping, dan 8 kader kesehatan jiwa.
Pusat Rehabilitasi YAKKUM (PRYAKKUM) secara perdana memperingati Hari Clubfoot Sedunia dan Hari Teknologi Alat Bantu Sedunia tahun 2024. Ini menjadi upaya dari PRYAKKUM dalam mempromosikan pentingnya penggunaan alat bantu bagi penyandang disabilitas. PRYAKKUM didukung oleh MiracleFeet, UNOPS, HelpAge International, dan AT Scale dalam kedua peringatan bersejarah tersebut.