Difable Person Organization (DPO)

Difable Person Organization (DPO)

“Saya tidak pernah mengira bahwa saya akan mendapat kesempatan untuk bangkit dari keterpurukan. Dengan berorganisasi sungguh-sungguh dapat membuka mata saya bahwa saya tidak sendirian dan kesempatan untuk berdaya dan berdiri di kaki saya sendiri masih terbuka lebar.”

- Slamet, anggota Difable Person Organization (DPO) Purworejo


Difable Person Organization (DPO) Livelihood Project adalah salah satu project yang diljalankan oleh Pusat Rehabilitasi YAKKUM. Project ini berfokus pada kegiatan pemberdayaan di bidang perekonomian bagi penyandang disabilitas di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Project ini sudah berjalan empat tahun dan dibiayai oleh Ford Foundation dan Light For The World (LFTW).

Kami telah membentuk DPO di 10 Kecamatan di Kabupaten Purworejo. Terdapat 10 Kecamatan di Kabupaten Purworejo yang telah mendapatkan pendampingan terdiri dari 5 wilayah dampingan lama (Purworejo, Kutoarjo, Gebang, Kaligesing, Banyuurip) dan 5 wilayah dampingan baru (Loano, Grabag, Butuh, Bagelen, Purwodadi). Kegiatan operasional DPO Livelihood Project terletak di Desa Pangenrejo, Kecamatan Purworejo.

Tujuan dari proyek ini

Terdapat empat outcome yang kami harapkan dari proyek ini, yaitu:

  • Meningkatnya jumlah penyandang disabilitas yang bekerja termasuk yang usaha mandiri
  • DPO diperkuat untuk menjadi agen pembangunan yang inklusif dan agen perubahan
  • Komitmen sektor bisnis yang semakin meningkat terhadap inklusi disabilitas
  • Kapasitas staff PRY yang semakin meningkat

Bagaimana kondisi asal penyandang disabilitas sebelum adanya proyek ini?

Banyak penyandang disabilitas yang masih menghadapi stigma negatif, tidak terlibat dalam kegiatan sosial, dan tidak dikenali oleh pemerintah daerah atau pemangku kepentingan lainnya di dalam masyarakat mereka.

Melalui pembentukan DPO, orang-orang akan didukung untuk mengakses kesempatan kerja dan kesempatan kerja sendiri, dilatih tentang bagaimana mengadvokasi atas nama DPO mereka kepada pemerintah daerah, dan membangun hubungan yang meningkatkan inklusi sosial mereka.

Proyek Livelihood DPO kami dipandu oleh Konvensi Hak-Hak Penyandang Disabilitas (CRPD) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dimana Indonesia berperan dalam penandatangan. Ini sesuai dengan beberapa pernyataan didalam konvensi termasuk Pasal 26 - Habilitasi dan Rehabilitasi, Pasal 27 - Ketenagakerjaan dan Pasal 29 - Partisipasi dalam kehidupan politik dan publik.

Apa saja yang sudah dicapai oleh proyek ini?

Ekonomi

  • Tingkat ekonomi semua anggota DPO telah meningkat melalui kerja langsung atau dukungan untuk menciptakan wirausaha
  • Secara khusus, 36 orang penyandang disabilitas dan beberapa anggota keluarga mereka memperoleh pekerjaan di pabrik bulu mata palsu yang dikelola oleh aliansi DPO (sebuah organisasi payung, yang mencakup perwakilan dari semua 10 DPO)


Kesehatan

  • Hampir 90 persen anggota DPO menerima kartu kesehatan Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang disediakan oleh pemerintah
  • Mendapatkan pelayanan khusus bagi difabel oleh puskesmas


Advokasi

  • Peningkatan aksesibilitas terhadap fasilitas umum, terutama di alun-alun kota Purworejo
  • Pembuatan naskah akademik perda disabilitas di Purworejo (menuju perda disabilitas)


Networking

  • Paralegal difabel purworejo sudah didampingi oleh yayasan adil dan sudah terlibat dalam pengadilan kasus di pengadilan
  • Membuka konsultasi hukum untuk disabilitas di Posbankum di pengadilan negeri
  • Sudah bisa mengakses program pemerintah (KUBE, SPIRT, dll)

Hubungi Tim Proyek Livelihood DPO kami

Telepon: (0274) 895386
Email: support@pryakkum.org
Instagram: @pryakkum
Facebook: Pusat Rehabilitasi YAKKUM


Didukung oleh:

Light For The World logo

Ford Foundation logo

 

×

Modal Header


Png, Jpg, Jpeg, Gif
Docx, PDF, Zip
Png, Jpg, Jpeg, Gif

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Aenean commodo ligula eget dolor. Aenean massa. Cum sociis natoque penatibus et magnis dis parturient montes, nascetur ridiculus mus. Donec quam felis, ultricies nec, pellentesque eu, pretium quis, sem. Nulla consequat massa quis enim. Donec pede justo, fringilla vel, aliquet nec, vulputate eget, arcu. In enim justo, rhoncus ut, imperdiet a, venenatis vitae, justo. Nullam dictum felis eu pede mollis pretium.

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Aenean commodo ligula eget dolor. Aenean massa. Cum sociis natoque penatibus et magnis dis parturient montes, nascetur ridiculus mus. Donec quam felis, ultricies nec, pellentesque eu, pretium quis, sem. Nulla consequat massa quis enim. Donec pede justo, fringilla vel, aliquet nec, vulputate eget, arcu. In enim justo, rhoncus ut, imperdiet a, venenatis vitae, justo. Nullam dictum felis eu pede mollis pretium.

Berita / Cerita

Apa itu Mobile Clinic untuk ABK?

Mobile Clinic muncul sebagai sebuah inisiatif dan sekaligus solusi atas persoalan tersebut. Layanan yang dimulai sejak September 2024 ini berkolaborasi antara unit pendidikan, unit medis dan Resource Center PRYAKKUM. Tujuannya adalah untuk mendekatkan layanan kesehatan bagi ABK sekaligus menciptakan sebuah model bagaimana memadukan layanan pendidikan dan kesehatan di sekolah PAUD inklusif.

Parents Meeting: Menguatkan Langkah Orang Tua dalam Perjalanan Pemulihan Clubfoot/Kaki Pengkor

Parents Meeting adalah sebuah komunitas bagi orang tua anak dengan kondisi clubfoot/kaki pengkor yang diinisiasi oleh PRYAKKUM. Komunitas ini menjadi tempat untuk saling berbagi pengalaman para orang tua dalam mendampingi anak dengan clubfoot.

Pusat Rehabilitasi YAKKUM Gelar Peringatan World Clubfoot Day 2025 di Dua Provinsi: Jawa Timur dan Jawa Tengah

“Dengan intervensi sejak dini dan dukungan berkelanjutan, setiap anak dengan kondisi clubfoot memiliki peluang untuk melangkah menuju masa depan yang sehat, percaya diri, dan penuh harapan,” pungkas Debby.

Terapi Aktivitas Produktif sebagai Jalan Pemulihan dan Inklusi Sosial bagi ODDP di Purworejo

Dalam perjalanan menuju masyarakat yang inklusif dan ramah disabilitas, langkah kecil yang diambil bersama seringkali menghasilkan perubahan besar. Salah satu langkah penting tersebut kini tengah dijalankan melalui kegiatan Terapi Aktivitas Produktif (TAP) di berbagai desa di Kabupaten Purworejo.

Berita dan cerita lainnya
UNTUK UPDATE TERBARU SILAHKAN SIGN UP EMAIL ANDA