Program Open The Gate

Selasa, 26 September 2023

Salah satu keluhan utama penyandang disabilitas mental yang hidup dalam panti rehabilitasi sosial adalah tidak diperkenankannya mereka keluar dari kompleks panti. Mereka harus menjalani kehidupan sehari-hari di dalam kompleks panti, yang mana hal itu membuat mereka semakin depresi berkepanjangan.

Alih-alih menjadi tempat rehabilitasi, di banyak panti terutama milik masyarakat malah menjadi tempat “penampungan” penyandang disabilitas mental. Mereka ditempatkan di panti tanpa batas waktu yang jelas. Di dalamnya tidak mendapat gizi yang memadai, hidup dengan sanitasi yang buruk, menerima tindak kekerasan seksual, dan perlakuan tidak manusiawi lainnya. Selama di panti mereka tidak dapat berkomunikasi dengan orang di luar panti karena tidak adanya akses terhadap telepon maupun interaksi dengan masyarakat di sekitar panti.

Hal ini sangat berbeda dengan panti ragam disabilitas lainnya seperti panti tuna netra, panti tuna rungu yang sifatnya terbuka. Penghuni panti ragam disabilitas ini di dalam panti mendapatkan berbagai pelatihan keterampilan, dapat keluar-masuk kompleks panti, dan dapat berinteraksi secara bebas dengan keluarga maupun masyarakat di luar panti. Singkatnya, panti ragam disabilitas lain ini sifatnya lebih seperti asrama. Pengelolaan model panti inilah yang kami harapkan juga berlaku untuk penyandang disabilitas mental.

Dalam rangka mewujudkan perubahan itu, saat ini Pusat Rehabilitasi YAKKUM (PRY) bersama dengan Perhimpunan Jiwa Sehat (PJS) sedang membangun pilot project di D.I. Yogyakarta. Pelaksanaan pilot project ini didukung oleh CBM Global dan Australian Aid.

Tujuan Program Open The Gate

Membuat proyek percontohan untuk mengubah pengelolaan panti sosial disabilitas mental yang selama ini tertutup dapat berubah menjadi terbuka seperti panti ragam disabilitas lainnya.

Tujuan Khusus:

  • Melakukan  pemenuhan  hak  dasar  Orang  Dengan  Disabilitas Psikososial (ODDP) melalui peningkatan kualitas layanan dan Pencegahan COVID-19 di Bina Laras dan Stakeholder Kunci lainnya.
  • Memfasilitasi Orang Dengan Disabilitas Psikososial (ODDP) agar mendapat dukungan dan mampu untuk berinteraksi dengan keluarga, anggota masyarakat dan pemerintah desa.
  • Meningkatkan komitmen pemerintah nasional untuk pengembangan balai yang lebih terbuka, pengurangan kekerasan dan pencegahan COVID-19 di balai rehabilitasi kesehatan jiwa.
  • Melakukan  pengembangan  sebuah  model  atau  pendekatan mengenai balai yang lebih terbuka dan pengaplikasian Pencegahan COVID-19, Quality Rights di Balai Rehabilitasi Kesehatan Jiwa untuk mengurangi kekerasan terhadap ODDP.
  • Meningkatkan kapasitas dan layanan untuk melindungi ODDP melalui implementasi Prinsip Inklusi Disabilitas dan WHO Quality Right di Balai Rehabilitasi Margo Laras.

Durasi dan Lokasi Program Open The Gate

Durasi Program Open The Gate selama 3 Tahun

Lokasi dampingan:

  • Balai Rehabilitasi Sosial Bina Laras di Kalasan, Sleman
  • Yayasan Efata di Depok, Sleman
  • Balai Rehabilitasi Margo Laras di Pati, Jawa Tengah
  • Kalurahan Purwomartani, Kalasan, Sleman

Kegiatan Program Open The Gate

1. Peningkatan kapasitas dan pendampingan Balai Rehabilitasi Sosial

  • Kami  akan  melakukan  serangkaian  program  pendampingan diantaranya pelatihan kerja, pelatihan bersosialisasi kepada penghuni panti agar dapat hidup secara mandiri ketika nanti telah keluar dari panti.
  • Memberikan penguatan kapasitas kepada pengurus panti. Bentuk penguatan kapasitas diantaranya ialah cara mendampingi penghuni panti, pemenuhan hak-hak dasar penghuni, dll. Selain itu kami akan mengasistensi pengelola panti untuk memperbaharui SOP, pengelolaan panti agar sesuai dengan UU No. 8 tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas.
  • Memberikan kapasitas kepada keluarga penyandang disabilitas mental. Karena banyak keluarga yang tidak tahu harus berbuat apa jika ada salah satu anggota keluarganya adalah penyandang disabilitas mental.
  • Memberikan pendampingan dan edukasi kepada warga desa yang ada di sekitar lokasi panti agar dapat menerima penghuni panti keluar masuk panti seperti warga lainnya.

2. Peningkatan kapasitas Masyarakat & Kalurahan

  • Memberikan  pendampingan  dan  edukasi  kepada  warga  desa yang ada di sekitar lokasi panti agar dapat menerima.
  • Kegiatan masyarakat untuk pengurangan stigma.

3. Pendampingan ODDP dan Keluarga

  • Memberikan  pendampingan  individu  terhadap  Orang  dengan
  • Disabilitas Psikososial dan Keluarga.
  • Mengorganisir ODDP dan Keluarga dalam kelompok Swabantu.
  • Memberikan serial pelatihan kepada ODDP dan Keluarga.
  • Memberikan peningkatan kapasitas dan dukungan agar ODDP
  • dapat berdaya.

4. Asistensi Pemprov DIY dan Pemda Sleman

  • Penguatan kapasitas berupa pemahaman HAM kepada organisasi perangkat daerah terkait untuk meningkatkan sensitivitas kebutuhan penyandang disabilitas mental.
  • Mengasistensi  pemerintah  dalam  penyusunan  regulasi  untuk mendukung penyandang disabilitas mental dapat hidup secara inklusif di masyarakat.
  • Memfasilitasi pemerintah untuk membentuk kelompok kerja dalam mendukung penyandang disabilitas dapat hidup bersama dengan masyarakat.

5. Advokasi Nasional

  • Peningkatan  kesadaran  dan  kapasitas  pemerintah  di  tingkat nasional.
  • Pembentukan  kelompok  kerja  penghormatan,  perlindungan, pemenuhan, penegakan dan pemajuan HAM bagi Penyandang Disabilitas Mental yang terdiri dari 16 Kementerian.
  • Joint visit dengan Pokja P5HAM ke berbagai Balai Rehabilitasi Sosial untuk meningkatkan kesadaran anggota Pokja P5HAM.
  • Memfasilitasi pembuatan roadmap yang akan digunakan sebagai rencana kerja Pokja P5HAM.

Kontak kami

Kontak kami bila Anda ingin mengetahui lebih lanjut mengenai program Open the Gate.

Kontak kami melalui:

Telepon: (0274) 895386
Email: support@pryakkum.org
Instagram: @pryakkum
Facebook: Pusat Rehabilitasi YAKKUM


Didukung oleh: