Kerja Keras Irul Tidak Mengkhianati Hasil
Irul adalah seorang disabilitas Cerebral Palsy yang juga seorang peternak ayam. Irul memiliki kesulitan untuk memberi pakan dan minum ayam dikarenakan tidak mampu membawa pakan ternak kedalam kandang. Hal ini mengakibatkan ayam yang dipelihara Irul malnutrisi, mudah mati dan harga jualnya rendah.
Dalam proses Agrilab, ternyata banyak warga di Purworejo yang ayamnya mati saat musim hujan. Hal ini dikarenakan banyak dari mereka yang tidak memberi makan ayamnya (ayam diumbar dan disuruh cari makan sendiri). Dalam workshop, peserta juga berhasil mengidentifikasi bahwa mereka membutuhkan pengetahuan mengenai pakan ternak alternatif ketika pakan ternak mengalami kenaikan harga. Hasil dari observasi fasilitator, menunjukkan bahwa harga jual ayam yang rendah tidak sebanding dengan harga pakan dan biaya perawatan yang selalu mengalami peningkatan, sehingga menyebabkan peternak ayam merugi ketika memelihara ayam semakin lama.
Lewat proses Creative Capacity Building, fasilitator dapat mengenali permasalahan kolektif yang dialami oleh warga, dan mengajak peserta untuk brainstorming menemukan solusi dari permasalahan yang sama tersebut. Solusi yang disepakati oleh kelompok di Banyuurip adalah membuat kandang ayam yang aksesibel, dan dilengkapi dengan rolling feed dan water nipple yang mampu untuk membantu peternak ayam untuk memberi pakan dan minum ayamnya.
Setelah peserta menyepakati prototype yang akan dibuat, mereka diminta untuk membuat maket dari prototype sehingga peserta bisa mulai mengidentifikasi bahan dan alat yang diperlukan untuk membuat prototype tersebut menjadi sesuatu yang riil. Peserta juga menyumbangkan bahan dan alat yang mereka miliki dirumah untuk bisa digunakan dalam pembuatan prototype.
Dalam workhop ke 3, peserta bersama-sama membuat prototype di rumah Irul. Mereka memiliki perannya masing-masing, seperti ada yang membuat kandang, ada yang memotong bambu, ada yang membuatkan minuman, sampai memasang rolling feed dan water nipple serta menguji cobakan prototype tersebut agar bisa berfungsi dengan baik. Di workshop ini, ahli memberikan pelatihan budidaya maggot sebagai alternatif pakan tambahan bagi ayam.
Saat ini, Irul (pemegang prototype) tidak lagi mengalami kesulitan untuk memberikan pakan bagi ayam miliknya, ia juga sudah mampu untuk melakukan budidaya maggot yang digunakan sebagai pakan tambahan bagi ayamnya. Ayam yang dipelihara Irul saat ini tidak mudah mati, dan memiliki harga jual tinggi karena ayamnya sehat. Irul sudah membuktikan bahwa ia mampu untuk memelihara ayam dengan baik, sehat dan memiliki harga jual tinggi. Karena hal tersebut, irul mendapatkan bantuan bibit ayam dari Sedekah Seribu Sehari untuk bisa menambah ayam yang ia ternakkan. Irul juga mampu menginspirasi teman-temannya yang tergabung dalam DPO Banyuurip untuk bisa melakukan hal yang serupa dengannya.